Kamis, 02 September 2010

Kajian Arah Kiblat Kota Medan

Kehilangan arah merupakan suatu peristiwa yang sangat merugikan bagi siapapun yang menjadi korbannya, bayangkan saja jika pelaut kehilangan arah untuk pulang ke pantai, bisa-bisa pelaut tersebut tidak akan bisa bertemu dengan keluarganya lagi. Mungkin itu pula yang sedang terjadi dengan umat-umat muslim di dunia khususnya dalam pembahasan kali ini saya memfokuskan pada muslim dan muslimah yang bertempat tinggal di Medan dan sekitarnya. Mengapa saya katakan demikian, karena sebagian umat Nabi Muhammad yang berdomisili di Medan dan sekitarnya telah kehilangan arah untuk menyembah tuhannya yakni kehilangan arah kiblat.

Dari beberapa arah mesjid yang ada di wilayah Medan, jika ditarik garis lurus menuju Ka’bah yang menjadi kiblat umat muslim di seluruh dunia dengan menggunakan aplikasi Google Earth maka akan terlihat dengan jelas bahwa arah kiblat mesjid tidaklah sesuai dengan arah kiblat yang sebenarnya. Contohnya pada gambar dibawah ini (klik pada gambar untuk memperbesar) :















Gambar tersebut merupakan salah satu mesjid yang ada di Medan, lebih tepatnya mesjid Al-Ikhlas yang berada di jalan Suluh (Jln. Williem Iskandar/Jln. Pancing) menunjukkan penyimpangan arah kiblat yang sangat jauh dari arah yang sebenarnya. Jika diambil sudut dari arah kiblat mesjid dan arah kiblat yang sebenarnya diperkirakan ada penyimpangan sebesar 15 hingga 25 derajat. Garis panah merah pada gambar pertama menunjukkan arah kiblat mesjid yang juga selama ini menjadi arah kiblat para umat muslim disekitar mesjid termasuk saya sendiri. Sedangkan garis kuning menunjukkan arah kiblat yang sebenarnya yang memang mengarah lurus menuju Ka’bah.

Namun begitu tidak semua mesjid mengarah pada kiblat yang salah. Salah satu mesjid tertua dan terkenal di kota Medan ini yaitu mesjid raya yang terletak di jalan Sisingamangaraja memiliki arah kiblat yang benar.





Garis kuning lurus yang ditunjukkan diatas adalah garis yang sama-sama mengarah ke Ka’bah. Kelihatannya teknologi tradisional yang digunakan untuk menentukan arah Ka’bah berpuluh-puluh tahun lalu masih bisa mengalahkan teknologi zaman sekarang yang serba otomatis. Saya berharap para warga Indonesia dan khususnya warga kota Medan dapat mengkaji kembali arah kiblat yang memang sudah menyimpang terlalu jauh dari arah yang sebenarnya. Jadi, sudah benarkah arah kiblatmu????